Minggu, 11 September 2011

Sampai (dimana)...?

11 september 2011, hari ke 254 di tahun 2011, bulan ke 9. tidak terasa sungguh, 101 hari lagi kita akan meninggalkan 2011 menuju 2012. Masih ingatkah akan janji kita 255 hari yang lalu, saat evaluasi diri & membuat resolusi.
Entahlah, berapa baris yang tertulis, agar terwujud maka perlu di visualisasikan.
Banyak hal & moment yang telah dilalui, kelahiran kematian & pernikahan. Semuanya tentang perubahan status. Ya, dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang ada menjadi tiada, dari yang sendiri menjadi bersama.
Sudah seberapakah capaian kita sebagai individu?
Berapa banyak kebaikan yang sudah ditabur hingga hari ke 254 ini?
Kuantitas & kualitas diri, keluarga, capaian karir?
hmmm, jangan sampai kita menjadi orang-orang yang merugi. Hanya sekedar membalik lembaran kalender ketika sudah berganti bulan, tanpa melakukan apa-apa

#menantikeajaiban100hariterakhirtahun2011

Sabtu, 23 Juli 2011

Jika saat ini kita lebih banyak berjalan menunduk, sesekali menengadahlah, kau akan melihat indahnya pelangi di atas sana.
Saat engkau terpesona oleh indahnya angkasa, tetap ingat bahwa ada lubang yg akan memperosokkan dirimu jika kau terus menengadah.

Minggu, 08 Mei 2011

Ini (bukan) pilihanku! Dan aku BISA! - part 1

Saat ada dua buah jalan di depan kita, pasti lah hanya satu yang akan di lalui. Ya, pasti! Karena tak akan mungkin kita melaluinya sekaligus. Ya secara, badan cuma satu masak mau dibelah dua.
Dua jalan itu, sebelah kiri tertulis di papan hijau dengan huruf putih JL.IDEALIS & jalan yang kanan tertulis JL.REALISTIS dengan warna & bentuk tulisan yang identik.
8 tahun yang lalu, berat saat harus kuputuskan untuk memilih jalan yang sebelah kanan. Ya, menjadi realistis untuk sebuah cita-cita (idealis) terasa sangat menyakitkan.
Menyakitkan saat gerbang cita-cita sudah nyaris di depan mata, tinggal kaki melangkah masuk.
Saat memutuskan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, jalan idealis itu terhambat dengan BIAYA.
Ya, saat ku dinyatakan diterima dalam Ujian Masuk UGM 2003 pada jurusan Ilmu Sosiatri pada saat itu juga hatiku mencelos. Aku bingung apakah aku bahagia ataukah harus sedih.
Aku tahu, aku sadar diterima di jurusan apapun di UGM aku ga bakalan kuat bayar. Bayar pake apa coba? Kalo tetep maksa juga, bisa jual tanah deh, tanah tetangga he he. Itupun kalo ada yg mau beli & cukup buat bayar. melas banget ya guys!
Uang Pangkal, BOP, SPMA & sederet rincian biaya semakin menyesakkan. Padahal jumlahnya waktu itu di tahun 2003 hanya sebesar 1,3juta. Ya kalo ga ada uangnya ga masalah. Lah ini, emang mau bayar pake apa.
Minjem, ya klo bisa balikin. Nyolong, dosa tau! No money, nodong. Podho wae, sami mawon. Yo wis lah untuk jalan idealis ini akhirnya aku menyerah, lebih tepatnya terpaksa untuk menyerah. "Eh, ga ada yang maksa kamu", kata si keadaan seperti mencibirku dengan pbbbrrrttt-nya. Padahal jelas-jelas tu si keadaan yang jadi biang keroknya.
Udah ah, bukan waktunya menyalahkan. lagian siapa yang bakalan jamin kamu sukses jika jadi anggota ASU alias anak sospol UGM. Ga ada kan? Ya sudah sih terima saja. Toh masih ada kesempatan kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh.
Akhirnya, say good bye to ilmu sosiatri. Ku akan mengenangmu selalu, saat ku tatap lekat surat penerimaan yang berkop hot-stamp emas itu (masih tersimpan rapi sampai sekarang, meskipun sudah expired).
Aku menyerah bukan tanpa usaha, sudah kucoba menghubungi seorang bapak yg sebelumnya pernah ke sekolah & presentasi beasiswa anugrah -beasiswa tahun pertama kuliah. Ada secercah harapan. Setidaknya biaya tahun pertama akan terbantu. Apa hasilnya?
Pupus. Sudah. Pupus sudah. Ternyata program beasiswa itu sudah tidak ada lagi. Kasian deh gw! @##% pletak, seperti kena ketapel aja.
Berganti program & sistem baru. Menjadi beasiswa etos, & hanya untuk jurusan yang prospek (versi mana ku tak tau) & yang pasti jurusan sosiatri tidak masuk ke dalamnya. So, what will I do next?
Yup plan B, harus dapat ini beasiswa. Banting stir deh, jadi oportunis. Nah kalo mau dapat beasiswanya mesti penuhi syaratnya. Aku harus kuliah apa pun jurusannya, asal sesuai direkomendasikan. Ya, apapun. Menakar kemampuan diri & persiapan mepet untuk SPMB. Akhirnya, bismillah.. kupilih salah satu jurusan yang berprospek itu. Setelah sebelumnya menyaring jurusan demi jurusan dengan kriteria sederhana, 1. bukan jurusan di fakultas ekonomi, hukum, 2. kemungkinan biaya praktikum tidak mahal,3. biaya kuliah murah (biar kalo udah ga dpt beasiswa tetep bisa bayar). Proses audisi pun berlangsung. List jurusan dicoret satu-satu. Eng ing eng..
Dan kemudian terpilihlah jurusan Ilmu Administrasi Niaga untuk kupasang sebagai pilihan kedua, pilihan satu tetap psikologi UGM. Masih penasaran ma jurusan ini, karena UM kemaren ga tembus. Maybe a miracle suddenly hit me!
Jurusan dapat, tapi di universitas mana? haloow...
Ada 4 pilihan, 1. Universitas Indonesia, Jakarta? kebayang nih anak kampung culun ke jakarta. Oh, no! D jakarta apa2 mahal. GUGUR. 2. UNPAD, bandung. sebelas dua belas ma jakarta. Mahal & tidak ada famili pula. CORET! 3. UNDIP, semarang. dekat dengan jogja, ada famili tapi tidak dekat atau 4. UNIBRAW, malang. cukup dekat juga, ada famili & lebih dekat krn kakak jg numpang disana. Sip, endingnya akhirnya terpilihlah UNIBRAW sebagai universitas tujuannya.
Jika dirangkai menjadi Jurusan Ilmu Administrasi Niaga Universitas Brawijaya.
Memilih jurusan yang jauh sekali dari Jogja, apa tidak salah. Cost akan tinggi krn harus memikirkan biaya hidup. Lha itu tadi kan sudah dijelaskan. Okey? Ok, lanjuttt.
Di malang, ada famili. Ya setidaknya aku merasa tentram. & jika sudah basah mengapa tidak nyebur sekalian. Sekalian jauh dari rumah, sekalian mati2an. Pantang pulang jika tidak tuai kesuksesan. Ceileh, sok idealis banget. Udah lah yang penting bisa diterima dulu, yg lain diurus belakangan.
FYI, orang tua sempat keberatan aku melanjutkan kuliah. Karena, 1. biaya kuliah mahal, 2. jika berhenti di tengah jalan, takut q jadi stress dan akhirnya jadi penghuni RS Pakem (RSJ ternama di DIY-Jateng).
So, what gitu lho! Orang tua ditaati harus, tapi kalo unt kemajuan kenapa tidak dibuktikan kalo kita bisa. kuncinya OPTIMIS, yakin BISA. Padahal dalam hati agak ciut juga. tapi gengsi ahh, udah kepalang tanggung nekadnya.
Ya, berbekal apply beasiswa etos. pada waktu itu pamfletnya di tempel di depan kantin tengah dekat Aula Katamso. Coba2 siapa tau berhasil.
Ditunggu-ditunggu akhirnya keluar juga pengumuman SPMB, setelah sebelumnya ada pengumuman tes STAN yang tidak tercantum namaku.hiks aku sedih banget, kuliah gratis terlewat.
Dalam hatiku saat itu, kalo SPMB pun tidak diterima ku akan pulang kampung & akan beternak bekicot. Efek membaca buku ternak bekicot, wehew.
Pulang kampung? Ya, pada saat itu aku sedang berada di Malang. Kebetulan seminggu sebelumnya ku mengikuti tes beasiswa jepang di Surabaya. Sekalian ke Malang, sudah dekat hemat ongkos krn kemungkinan tidak akan pernah kesitu lagi.
Tapi rencana Allah sungguh indah, di saat ku merencanakan kepulangan ke Jogja untuk melihat pengumuman di sekolah. Pengumuman online ternyata H-1 sudah dirilis.
Hasilnya, tidak terlalu kaget karena sudah ada hitungan prediksi sebelumnya, diterima di 743446, ya itu kode jurusan Ilmu Administrasi Niaga. Yah, kok diterima sih. Dueeng!
Padahal udah berharap ga diterima & bisa mengulang taun depan. Huuh dasar ya kamu ni manusia ga tau diuntung, diterima kok mengeluh. Padahal itu rejeki. Banyak tuh di luar sana yang kecewa karena ga diterima. Kamu ini! thuk.. thuk... thuk.. kalo malaikat boleh ngomel, pasti aq udah diomelinya waktu itu.

to be continued...

Selasa, 26 April 2011

Antara Jakarta, hujan dan macet...

Sudah beberapa hari ini cuaca Jabodetabek tidak menentu...
Panas terik menyengat dari pagi hingga siang hari, tak lama hujan deras di sore hari hingga malam yang kadang diselingi dengan sang angin yang menghempas...Area sebaran hujan pun tidak merata, dari 17 km trayek home-office, pernah kehujanan hanya di 500m arah rumah. Penuh dengan kejutan.

Tidak menjadi masalah, jika pada saat hujan sudah berada di rumah. Tentu nyaman, aman, tenang, tentram, hangat. Ya, kecuali kalo rumahnya bocor..he he.. Pasti dengan sigapnya memasang panci, baskom atau apa saja yang bisa menampung tuh air kiriman dari langit. Seringkali turunnya hujan saat sebagian besar dari kita sedang beraktivitas di luar rumah. Pulang kerja, main ke mall, les atau masih di sekolah.
Sudah menjadi rahasia umum. jika turun hujan -pagi atau sore- jalanan di jakarta menjadi lebih macet dari biasanya. Maklum.. Apalagi jika banjir datang tanpa permisi. Satu titik ruwet tergenang banjir, lumpuh lah ibukota. Seperti yang pernah terjadi di sebagian jalan tol akhir tahun 2010 lalu.

Kenapa tuh bisa begitu?

1. Jakarta tuh kota solider.he he he

satu tempat yang macet aja, yang lain ikutan empati macetnya.
Benar2 luar biasa, mematahkan stereotip selama ini bahwa jakarta tuh tempatnya paham individualis bercokol & berkembang biak.
Yah, karena penulis tidak sepakat klo jakarta disebut ruwet.
Yang ruwet tuh orangnya kali bukan kotanya.

2. Adanya 'payung besar' jalanan. It's named, "kolong"
Spontan tanpa ada yang memberi komando, hampir setengah jalan di yang di bawah kolong jalan selalu dipadati dengan sepeda motor. Kalo jalan sih tidak masalah, lah ini berhenti. Rupanya motor2 ini takut make-up nya luntur, sehingga harus mencari perlindungan di bawah kolong. Mulai dari motor yang necis licin sampe yang butut juga ada. Kondisi ini cukup menyulitkan penulis untuk memacu motor dengan kecepatan di atas 40km/jam. Kejelian mata amat sangat diperlukan sekali. karena rata-rata dari para motor yg ngeyup ini tidak menyalakan lampunya. Siap-siap nabrak kalo terlalu ambil kiri. Mind your drive!

3. Berkurangnya kecepatan berkendara

Bukan karena performa mesin yg turun, tapi karena jarak pandang terbatas. Ya bo', pengemudi kendaraan2 ini kan manusia -yang lengkap dengan segala kekurangan, sempurna dengan ketidaksempurnaannya- jadi harap maklum kalo daya akomodasi retina agak berkurang. Selain karena takut ban selip karena jalanan licin.
Penggunaan jas hujan tipe ponco juga berpengaruh dengan hambatan angin. Iya toh?? Mosok sih?? :D

4. Ngambeknya si pengatur lalu lintas
Mungkin karena sering tidak ditaati, akhirnya si dia ngambek pas saat2 genting.
Walhasil, arus perempatan pun tidak berarus alias berhenti, mandeg jegrek.. Jalan ya syukur, ga jalan ya udah. Beruntungnya para bikers, yang bisa nyelip kesana kemari.
Kalo udah begini, biasanya bapak2 polisi yang baik hati itu turun tangan.
Karena lampunya ganti warna jadi item, semua kalang kabut. Gmn kalo lampunya ilang ya!

Yah segini aja dulu ulasannya. Kalo ada yang mau nambahi dengan pengalaman seru lainnya dipersilahkan.
Sampai jumpa!

**sdg berpikir untuk beli jas hujan yg bebas hujan. Nah, lho?? emang ada ya.@%$%@@

Jumat, 22 April 2011

Perjalanan yang (tak) berujung

Hari ini dengan segenap tenaga aku bisa berdiri tegak. Dengan semangat yang senantiasa terbarukan, untuk menjadi orang yang lebih baik pada setiap kesempatan.
Sungguh jalan-jalan yang telah kulalui tidak selalu mulus & lurus, justru sering mendaki & terjal Disitulah letak kenikmatan yang saat ini dapat dirasakan.
Jatuh bangun itu adalah hal yang biasa. Sakit memang pada saat terjatuh, tapi menjadi tak terasa saat mulai bangkit & berhasil bangun kemudian berdiri lagi.

Sesekali rasa sesal juga pernah terbit, "mengapa kah aku harus terpeleset dalam perjalanan ini?" "berapa banyak orang yg sudah terdzolimi atas jalan salah yang telah ku ambil"... hmmm & masih banyak pertanyaan2 lain yang senantiasa menggelayuti di saat ku merasa rapuh. Ya, itulah manusia. Makhluk Allah yang tidak senantiasa baik & juga tidak selalu buruk. Makhluk yang diciptakan Allah & dibekali dengan sebuah pilihan, jalan fujur atau jalan taqwa.

Saat ku merasa rapuh, alhamdulillah aku semakin dekat padaMu. Karena ku sebagai makhluk dhoif ini sangat membutuhkan tempat untuk bergantung.
Saat ku bergelimang kenikmatan, ku sempatkan untuk bersyukur kepadaMu. meski ku tahu itu tidak sebanding dengan semua nikmat yang telah kau beri.

Perjalanan ini akan berujung, hanya saja tidak pernah ku tahu kapan akan berakhir. Selagi masih bisa di tempuh, semoga menjadi lebih baik setiap saat. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang2 di sekitarku. Laa haula wa laa quwwata ila billah...

Belajar, belajar & terus belajar dari kesalahan yang telah dibuat. Belajar untuk tidak mengulangi dengan metode yang sama, belajar untuk membuat kesalahan yang tidak melanggar kode etik manusia. Kode etik yang sudah ditetapkan olehNya, halal haram.

Belajar, belajar, belajar hingga akhir hayat... Long life education, never ending learning.
Semangat agar dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Agar dapat mendorong orang lain untuk berbuat kebaikan. Kebaikan yang akan menjadi pembelajaran, kebaikan yang mampu menjadi penebar kasih sayang & kedamaian. Oh, indahnya hidup ini!

**bintaro, 22 april 2011
Semangat selalu menjadi lebih baik & bermanfaat.
Ya Allah, karuniakan kepada kami ilmu yang bermanfaaat, keturunan yang sholih.
Ya Allah mampukanlah kami untuk menjadi orang yang senantiasa memperbaiki diri.
Ya Allah mampukanlah kami untuk dapat menebar manfaat bagi semua makhlukMu.
Ya Allah ridhoilah jalan kami & pertemukanlah kami denganMu

Kamis, 07 April 2011

Tanahku tak kulupakan... Engkau kubanggakan...

"Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan"...

Lyrics Ibu Sud, Tanah Airku.
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net


Berharap bisa menyanyikan lagu ini dengan khidmat, pada suatu hari nanti.

Terbayang, "...banyak negri kujalani..", melintasi benua, njajah deso milang kori.. village to district to perfektur atau apalah namanya. Keliling dunia seperti Ikalnya "laskar pelangi", atau seperti kisah dalam buku Habibie & Ainun, atau pula Ayyash dalam "BumiCinta".
Inspiratif!!

Make a wish! Suatu hari nanti, akan bisa mendendangkannya dengan syahdu & khidmat di belahan bumi yang lain di tengah butiran salju yang turun dari langit..

Amiin..

Road to **, in D**h** or E**t** WILL BE! Go Go Go!

Kamis, 31 Maret 2011

THE BIG YOU and the small I

THE BIG YOU and the small I... sebaris kalimat, bahkan tidak sampai sebaris.
Kalimat yang maknanya begitu mendalam INI KUTEMUKAN di lembaran awal buku tulisan Prof. Eng. B.J. Habibie - Habibie&Ainun.
Singkat, padat, namun sungguh mendalam maknanya. Terlahir dari dasar hati yang mendalam, yang amat memahami arti sinergitas kehidupan.
THE BIG YOU & the small I, sepertinya tak ada kata-kata yg tepat untuk menjabarkannya selain merasakan sendiri.
Dalam buku yang ditulis pak Habibie tersebut, The Big You refers to Rudy, nick pak Habibie.

Suatu saat, jika Allah mengijinkan aku pun akan berkata kalimat yang sama. The BIG You and the SMALL I. Meski, dengan bahasa yang sederhana.
Allah ijinkan suatu hari nanti aku menjadi pendukung kebesaran seorang laki-laki.
Yang mencintai dan membenci karena cinta pada Tuhan & RasulNya.

Perhiasan dunia yang terindah adalah wanita shalihah. Siapakah dia? Dia yang taat pada Allah & RasulNya, taat pada suaminya & menyejukkan jika dipandang. Hingga bidadari surga pun cemburu kepadanya.

Kamis, 27 Januari 2011

Meraih Sukses

Bila Engkau bercita-cita
Meraih masa depan gemilang
Tempa diri dengan seksama
Kerja keras sangat dipentingkan

Bila tubuh bersimbah keringat
Hati harus tegar dan lapang
Pantang lelah dan keluh kesah
Bulatkan tekad terus berjuang

Bila kesulitan mnghadang
Hadapi dengan senyuman
Kerja keras dimantapkan
Hanya Allah tumpuan harapan

Bila sukses telah diraih
Jaga diri tetap rendah hati
Sujudlah untuk mensyukuri
Karena semua nikmat Ilahi

Harus Tegar...
Harus Kuat.... Insya Allah


*) dipopulerkan oleh Kafilah FNI

nasyid Motivasi TENs 2004, Bumi Pengembangan Insani Parung Bogor by Tim Daarut Tauhid

Rabu, 12 Januari 2011

Tuhan tidak menanyakan kepada manusia apakah dia mau menerima kehidupan.Itu bukan pilihannya. Kita harus menerimanya.
Satu-satunya pilihan adalah bagaimana cara kita menerimanya.
-HENRY WARD BEECHER-

Senin, 10 Januari 2011

Suatu Senja di Blok M

Subhanallah, tasbih terucap saat kami melangkahkan kaki keluar dr lift di lantai 7 Blok-M Square, salah satu mall besar di bilangan Blok-M Jakarta Selatan.
Di cakrawala tampak semburat jingga yang menandakan mentari sudah akan menyudahi tugasnya. Angin lembut berhembus.
Di depan kami terhampar luas parkiran mobil yang masih baru belum terpakai, masih ada marka proyek disitu. Sebuah masjid besar kokoh berdiri, itulah yang jadi tujuan. Masjid Nurul Iman Lt 7, seperti informasi yang tertempel di pintu lift.
Meski adzan belum berkumandang, ke masjid dulu, sholat maghrib lah baru jalan2..
Kagum, takjub. Excited!
di mall ada masjid.. bersih, besar lagi. Kutaksir, masjid Nurul Iman ini bisa menampung sekitar 1.000 jama'ah. Saat melangkah ke dalam masjid terlihat beberapa tempelan tulisan. ya layaknya masjid2 lain di tanah air.
Tempat wudhu & area pun dipisahkan, ada batas area putra/ ikhwan & akhwat.
Lantai bersih, tempat wudhu oke punya.. cuma sayang belum ada kacanya..he he (eh iya, lagi renovasi kan)
Tidak terasa kalo lagi di mall...
Saat sholat jama'ah pun imam membaca surat dengan fasihnya, tak lupa sebelum sholat memperingatkan jama'ah untuk meluruskan shaf merapatkannya.
Beruntung banget ya, jarang banget ke mall eh sekalinya ke mall nemu tempat yang enak.. masjidnya luas bener. sepi.. We love it so much!
Jakarta, kota seribu satu warna, seribu satu celupan. Mau jadi seperti apakah kita semua ada fasilitasnya, tinggal pilih.
Dari bangsa ne kewan sampai bangsawan semua ada,
Dari Aceh hingga Papua, Dari Sabang sampai pulau Rote semua ada..

Semakin menyadari bahwa kehidupan adalah pilihan, meski sudah ditakdirkan.
Pilihan yang tidak sulit, tapi berat ketika dijalani.
Maka kompromilah dengan hati untuk bisa menjalaninya dengan ringan

*) pada suatu senja 2M, Mur & Mil

thanks for the day ukthi,..

Jumat, 07 Januari 2011

Dari 'angusen' sampai 'nyeker' ke sekolah, hingga akhirnya ... (2)

Hingga tahun '95 pertengahan, minyak tanah di kampungku merupakan kebutuhan pokok, mungkin bisa digolongkan dalam sembako. Ya, karena belum sampainya aliran listrik ke kampungku...

Masa itu, tgl 15 pas bulan purnama sangatlah dinantikan
"Sore-sore rembulan ne, yen disawang kok ngawe-awe
kaya-kaya ngelingake, kanca kabeh ojo turu sore-sore...
Bermain di latar (halaman rumah, pen), oh asyiknya kejar2an, main di pasir atau kalo lagi banyak temennya bisa jamuran.
Seru... Heboh... Kreatif.. Mantap...
Sungguh nikmat rasanya masa itu....

Pun saat tidak purnama, suasana malam terdengar syahdu..
Entah sekedar jangkrik yang ngerik krik..krik..krik.., suara manuk guweg alias burung hantu... lolongan anjing alas
Terasa damai kehidupan di kampungku...
Yang anak sekolah, belajar ditemani lampu2 minyak yg apinya meliuk terhembus angin.
Kalo minyaknya habis ya sudah, tidur lah. Untunglah mbokku punya warung, & jualan minyak. Jadi kalo habis, tinggal isi lagi..Seingatku, ada beberapa macam lampu. Ada yang teplok (bisa diteplok di dinding).. ada yang bulet berkaki, ada yang buatan sendiri hasil menyulap dr kaleng bekas atau botol bekas..
ku paling suka yang bulat & berkaki panjang.. Seperti piala..

Belajar sangat nikmat, meski cuma ditemani lampu minyak,.. Bagi yang kebanyakn belajar malam hari esoknya muka tampak ber-jelaga.. Angusen.
Hiburan kecil kalo berangkat sekolah bareng, he he he
Lah raimu... raimu ireng. Angusen.. angusen yo. ha ha ha
Tergelaklah kami semua

Untuk urusan hiburan pun kami tak sepi..
Ya salah satunya main di bulan purnama tadi,..
Kalo siang bisa main pasaran, dg kommoditasnya yg ada di sekitar rumah & kebon..Seru abis.
Kalo lagi banyak temennya biasanya maen perang-perangan berkelompok.. Senjatanya hasil modifikasi pelepah pisang atau pistol kayu dg mesiu pentol korek..
Mantap, seru banget kalo udah begini
Atau biasanya kita buat perkampungan, masing2 anak punya kapling sendiri
terserah mau dibuat seperti apa, yang kuat badannya besar bisa bikin gubuk kecil
yang badannya kecil paling cuma pasang tikar dr daun jati..
Saling bertamu,.. unik..
Akhirnya sore menjelang, dipanggil ortu masing2 baru bubar..
Sesuk meneh yo..

Wah ga pernah nonton tivi dong? kan ga ada listrik...
Eh, siapa bilang. Meskipun cuma bisa 2 channel, tetep aja bisa nonton Tivi
Ya 2 channel, TPI & TVRI...
Tivinya juga se RT cuma ada satu, hitam putih, lungsuran saudara dr jakarta.
Jaman itu ga ada ceritanya rebutan channel, lha wong cuma 2. biasanya juga kompakan kalo nonton.
Pas malem rabu biasa rame yang nonton, maklum ada ketoprak di TVRI Yogya, jam 7 mulai..
Sejak habis maghrib tetangga2 dah mulai berdatangan, persiapan mesti bener2.. Aki harus sudah disetrum penuh.
FYI, setrum aki sekitar 2 km dr kampung, bapak2 yang bergantian ngonthel kesana seminggu sekali
semua sudah SIAP! Para penonton senang..

#to be continued..
mau kerja lagi, waktu istirahat udah habis

Kamis, 06 Januari 2011

"Sungguh mengasyikkan rasanya melakukan sesuatu hal yang mustahil."
Walt Disney

Rabu, 05 Januari 2011

START from.....

"Sebuah mesin hanya akan bergerak, bekerja, dan bermanfaat bagi Anda, jika ada yang bernama 'START'. Karena itu lakukan 'START' di dalam kehidupan Anda"

Just DO it! Seringkali muncul dalam keseharian kita, sebuah kalimat motivasi untuk segera bekerja. Mengkonkretkan apa yang sudah direncanakan.
Memeras keringat membanting tulang mewujudkan apa yang dicita-citakan.
Mantap!
Sesempurnanya sebuah planning, tanpa aktuasi alias aksi, that's nothing. nothing..
NOTHING!

HOW..Bagaimana harus memulai?

WHO -->Dimulai dari diri sendiri,..
Kesadaran pribadi, sinergi antara otak & hati kemudian menggerakkan jasad untuk melakukan sesuatu. Otak dalam kelogisannya sedang hati sebagai penuntunnya.
Sebagai contoh sederhana, ketika menginginkan rumah kita bersih rapi & teratur.
Mesti mulai deh, para penghuninya sadar diri untuk misal, buang sampah pada tempatnya, meletakkan sesuatu in a proper lsp (lan sak pinunggalane, java_pen)..
Lah, kalo kita adalah salah satu anggota dari rumah itu, ya kita yang lakukan jangan menunggu yang lain.
Kata kuncinya: DIRI SENDIRI, INISIATIF

WHAT -->Dimulai dari yang paling kecil...
Sedikit demi sedikit lama2 menjadi bukit... Benarlah kata peribahasa.
Yang baik2 kalo dilakukan sedikit demi sedikit, akan menjadi kebaikan yang banyak suatu saat. demikian sebaliknya, yang buruk2 juga begitu.
Dari yang kecil, ringan tak terasa, lama2 jika dikerjakan dengan kontinyu akan menjadi besar & banyak. Rutin, konsisten, tekun
Contoh sederhananya, ada sebuah iPad harganya 10 juta. Lah ternyata gaji cuma 5 juta sebulan. Pengen beli. Gimana caranya? asal konsisten menabung 30rb per hari, bisa tuh dibeli dalam 10 bulan.
Kata kuncinya: KECIL, TEKUN, KONSISTEN

WHEN -->Dimulai dari sekarang...
Sekarang atau tidak sama sekali.. Take it or leave it! Pilihan yang harus segera diputuskan. Karena apa, karena WAKTU.
24 jam sehari, 7 hari seminggu... Berjalan cepat tanpa peduli kita mau merangkak, berjalan atau berlari. Dia akan terus maju ke depan.
Kalo tidak dimulai sekarang, wah keburu tua, mati... Nyesel deh, kenapa tidak dari dulu2 ya.
Contoh sederhana: Lapar, pengen makan. Makan dong, keburu ga bisa mikir.
Begitu juga dengan pekerjaan yang lain. kalo ga dikerjakan sekarang bisa keburu basi.
Makanya daripada nyesel, lebih baik mulai aja dari sekarang.
Kalo kata orang Arab, waktu adalah pedang..jika tak dipakai dengan sebaik2nya, ia akan menebasmu..
Sebagian yang lain mengatakan waktu adalah UANG, kalo ga cepat2 bisa ga dapat duit.. banyak dianut banget ma supir angkot & metromini.he he he
Kata kuncinya: WAKTU, CEPAT, SEKARANG

SALAM SUKSES!

Selasa, 04 Januari 2011

2011 is coming

Tidak terasa sudah memasuki hari ke empat di tahun 2011.. Belum usai menikmati 2010 dengan nikmat susah senang sediih... campur2 deh pokok'e
Tanpa terasa waktu semakin bergulir, banyak perubahan di sana-sini. Teman2 yang mulai menapak satu demi satu, berjuang di ranah lain.
Terngiang sebuah sms dari seorang sahabat nun di seberang pulau sana, akhir tahun 2010 tgl 31,
" Apa rencana Anda di Tahun 2011 nanti? Tentang keimanan Anda? Tentang keluarga Anda? Tentang pekerjaan/ karir Anda? dst..."
Pertanyaan yang memerlukan jawaban, tidak untuk orang lain tapi untuk diri sendiri
PLANNING, TARGET, AKSI, EVALUASI,... wah semua ya ternyata.. kepake juga ilmu manajemen kuliahan...

Malam penghujung tahun, sebelum tidur sedikit ku merenungi perjalanan selama satu tahun.
Januari,Februari, Maret, April, Mei, Juni,Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, Oktober, Desember...
Sudahkah melakukan hal yang berguna & bermanfaat? Sudahkan menjadi anak yang berbakti & membanggakan orang tua? Capaian karir sudahkah sesuai dg jalan career planning?
Wuah pertanyaannya banyak banget yak...
Eniwei, apapun yang terjadi semua sudah berlalu dengan INDAHNYA...
ALHAMDULILLAH...
satu masa telah terlewati.. Selamat menyambut datangnya masa yang baru dengan karya yang indah, tidak perlu monumental tapi memberi manfaat.
GO GO GO!

SEE YOU AT THE TOP!

Warm Regards,
Mury