Pagi ini habis subuh, as usual beres2 sebentar sambil nonton tivi. searching... searching... searching... eh ketemu jakTV ada acara ceramah subuh. Presenternya AIJ, oke deh. Ustadnya kok blangkonan, wah jangan2 kejawen nih. kok tumben muncul di tivi pas ramadhan begini,pagi2 lagi. atau pengobatan??? penasaran banget, kupatengin aja tivi nya alias ga pindah channel.
Subhanallah, bahasannya tentang perbedaan2 pendapat umat islam. UStadznya menjawab dengan bijak, bacaan Qur'annya pun fasih...
Menilai MUI dan kelompok2 islam dengan bijak, dasarnya ukhuwah islamiyah.. tidak memojokkan satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Ternyata penampilan tuh bukan ukuran, tapi tetap menjadi kesan yang pertama orang menilai diri orang lain.
Mendapat pelajaran hari ini, don't judge book by its cover..
Minggu, 15 Agustus 2010
Kamis, 15 April 2010
Dari 'angusen' sampai 'nyeker' ke sekolah, hingga akhirnya ... (1)
Ada kisah yang sangat melekat di benakku, cerita tentang masa kecil ketika masih SD. Ketika bersekolah di eks sekolah INPRES di sebuah kampung yang belum dialiri listrik, banyak tertorehkan kenangan. Kenangan masa kecil yang indah.
SD Negeri Brongkol 1991, sekolah di sebuah kecamatan di Bantul bagian barat (salah satu kabupaten di DIY), tahun pertama sekolahku menjadi sekolah negeri, dengan ruang kelas yang sudah lengkap sampai enam kelas (1 sampai 6) masih berjendela kerangkeng monyet. Ada lapangan yang luas dengan 3 pohon ketepeng dan 1 pohon waru. Posisinya sangat bagus untuk 'base' main kasti. Sebuah kolam pasir untuk lompat jauh atau hanya sekedar 'delikan bithing'.
Sumur, kamar mandi, perpustakaan sederhana dan tentu saja ruang guru.
ada juga pohon teh-tehan yang kerap kita jadikan 'penclokan' ketika maen ingkling ataupun sekedar ndlesor untuk maen pasaran. Benar2 sebuah sekolah yang 'full of enjoyment'. Hmmm, kalo ingat masa itu sungguh betapa hati ini tertunduk bersyukur. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan merasakan hal yang natural.
Kelas satu, wali kelas bu Suharyati terkenal galak (nyuwun ngapunten ibu...) kata kakak2 kelas. Ya benar, tapi beliau sangat penuh kasih sayang. Masih ingat ada temanku ketika ngompol di kelas. Tapi, terkadang juga beliau bersikap dengan tegas. Pernah waktu itu, kami ijin ke kamar kecil, " bu badhe ten wingking" (bu, mau ke belakang). Entahlah siapa yang memulai waktu itu akhirnya banyak yang ikut2an. Kelas satu memang kelas yang paling dekat dengan kamar mandi. Walhasil, hampir sepertiga kelas sudah pada keluar termasuk aku. Asyik bisa maen2, mungkin waktu itu kita pikir seperti itu. Namun, apa yang terjadi ketika kami kembali...
Wuss, ternyata bu Haryati sudah berdiri di depan pintu kelas sambil bawa 'tuding', stik kecil untuk menunjuk tulisan di papan tulis. Satu persatu kami masuk sambil meringis & mendapatkan sebuah pukulan kecil, meskipun tidak menyakitkan membuat kami jera.
Untuk persoalan seragam pun sekolah kami tidak ambil pusing. mau pake punya kakak atau beli sendiri di pasar bebas2 aja. krn kakakku laki2 tak mungkinlah aku pake seragam kakakku, kan celana gitu..
Pada akhirnya mbokku yang kreatif menyulap sisa spanduk partai yang kebetulan warnanya merah untuk menjadi seragam bawahanku.. tidak merah benar sih, ada sisa gambar berwarna hitam namun tidak terlalu kelihatan. Rok ini fit dan enak dipake, hingga menjadi rok favoritku sampai aku kelas 4...
Untuk urusan belajar, kami sangat tergantung dgn minyak tanah. Kenapa bisa begitu?
SD Negeri Brongkol 1991, sekolah di sebuah kecamatan di Bantul bagian barat (salah satu kabupaten di DIY), tahun pertama sekolahku menjadi sekolah negeri, dengan ruang kelas yang sudah lengkap sampai enam kelas (1 sampai 6) masih berjendela kerangkeng monyet. Ada lapangan yang luas dengan 3 pohon ketepeng dan 1 pohon waru. Posisinya sangat bagus untuk 'base' main kasti. Sebuah kolam pasir untuk lompat jauh atau hanya sekedar 'delikan bithing'.
Sumur, kamar mandi, perpustakaan sederhana dan tentu saja ruang guru.
ada juga pohon teh-tehan yang kerap kita jadikan 'penclokan' ketika maen ingkling ataupun sekedar ndlesor untuk maen pasaran. Benar2 sebuah sekolah yang 'full of enjoyment'. Hmmm, kalo ingat masa itu sungguh betapa hati ini tertunduk bersyukur. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan merasakan hal yang natural.
Kelas satu, wali kelas bu Suharyati terkenal galak (nyuwun ngapunten ibu...) kata kakak2 kelas. Ya benar, tapi beliau sangat penuh kasih sayang. Masih ingat ada temanku ketika ngompol di kelas. Tapi, terkadang juga beliau bersikap dengan tegas. Pernah waktu itu, kami ijin ke kamar kecil, " bu badhe ten wingking" (bu, mau ke belakang). Entahlah siapa yang memulai waktu itu akhirnya banyak yang ikut2an. Kelas satu memang kelas yang paling dekat dengan kamar mandi. Walhasil, hampir sepertiga kelas sudah pada keluar termasuk aku. Asyik bisa maen2, mungkin waktu itu kita pikir seperti itu. Namun, apa yang terjadi ketika kami kembali...
Wuss, ternyata bu Haryati sudah berdiri di depan pintu kelas sambil bawa 'tuding', stik kecil untuk menunjuk tulisan di papan tulis. Satu persatu kami masuk sambil meringis & mendapatkan sebuah pukulan kecil, meskipun tidak menyakitkan membuat kami jera.
Untuk persoalan seragam pun sekolah kami tidak ambil pusing. mau pake punya kakak atau beli sendiri di pasar bebas2 aja. krn kakakku laki2 tak mungkinlah aku pake seragam kakakku, kan celana gitu..
Pada akhirnya mbokku yang kreatif menyulap sisa spanduk partai yang kebetulan warnanya merah untuk menjadi seragam bawahanku.. tidak merah benar sih, ada sisa gambar berwarna hitam namun tidak terlalu kelihatan. Rok ini fit dan enak dipake, hingga menjadi rok favoritku sampai aku kelas 4...
Untuk urusan belajar, kami sangat tergantung dgn minyak tanah. Kenapa bisa begitu?
Bismillahirrohmanirrohiim
Awalilah sesuatu yang baik dengan membaca Basmallah...
BERAWAL DARI PERENUNGAN "banyak cerita dan pengalaman yg hilang begitu saja jika tidak dituliskan" akhirnya terwujudkanlah blog ini setelah berbulan2 hanya ada di dalam otak saja. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis apa yang tertuang dalam blog ini.
Sempat bingung judulnya apaan, mau nulis apaan, gimana nyetting nya dsb,,, so ribet gitulah... Tapi kapan bikinnya kalo ga mulai2.. yuk cepet mulai deh. modal bonek aja.
Better late than never (moga2 ga salah nih English quotationx)
Semoga bisa produktif dalam menuliskan pengalaman masa lalu, cita2 masa datang & kisah hari ini.
Anyway,semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis apa yang tertuang dalam blog ini.
Bersemangat terus dalam melakukan kebaikan. SEMANGAT!
Salam Cinta!
MURYANTI SAMINGIN
BERAWAL DARI PERENUNGAN "banyak cerita dan pengalaman yg hilang begitu saja jika tidak dituliskan" akhirnya terwujudkanlah blog ini setelah berbulan2 hanya ada di dalam otak saja. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis apa yang tertuang dalam blog ini.
Sempat bingung judulnya apaan, mau nulis apaan, gimana nyetting nya dsb,,, so ribet gitulah... Tapi kapan bikinnya kalo ga mulai2.. yuk cepet mulai deh. modal bonek aja.
Better late than never (moga2 ga salah nih English quotationx)
Semoga bisa produktif dalam menuliskan pengalaman masa lalu, cita2 masa datang & kisah hari ini.
Anyway,semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis apa yang tertuang dalam blog ini.
Bersemangat terus dalam melakukan kebaikan. SEMANGAT!
Salam Cinta!
MURYANTI SAMINGIN
Langganan:
Postingan (Atom)